Monday, February 7, 2011
sekilas mengenal penyakit kusta
Istilah kusta berasal dari
bahasa Sansekerta, yakni
kushtha berarti kumpulan
gejala-gejala kulit secara
umum. Penyakit kusta atau
lepra disebut juga Morbus Hansen, sesuai dengan nama
yang menemukan kuman
yaitu Dr. Gerhard Armauwer
Hansen pada tahun 1874
sehingga penyakit ini disebut
Morbus Hansen. Penyakit Hansen adalah
sebuah penyakit infeksi
kronis yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium leprae.
Penyakit ini adalah tipe
penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari
saluran pernapasan atas; dan
lesi pada kulit adalah tanda
yang bisa diamati dari luar.
Bila tidak ditangani, kusta
dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan
pada kulit, saraf-saraf,
anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang
beredar di masyarakat, kusta
tidak menyebabkan pelepasan
anggota tubuh yang begitu
mudah, seperti pada penyakit
tzaraath yang digambarkan dan sering disamakan dengan
kusta. Kusta merupakan penyakit
menahun yang menyerang
syaraf tepi, kulit dan organ
tubuh manusia yang dalam
jangka panjang
mengakibatkan sebagian anggota tubuh penderita
tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Meskipun infeksius, tetapi
derajat infektivitasnya
rendah. Waktu inkubasinya panjang, mungkin beberapa
tahun, dan tampaknya
kebanyakan pasien
mendapatkan infeksi
sewaktu masa kanak-kanak. Tanda-tanda seseorang
menderita penyakit kusta
antara lain, kulit mengalami
bercak putih, merah, ada
bagian tubuh tidak
berkeringat, rasa kesemutan pada anggota badan atau
bagian raut muka, dan mati
rasa karena kerusakan syaraf
tepi. Gejalanya memang tidak
selalu tampak. Justru
sebaiknya waspada jika ada anggota keluarga yang
menderita luka tak kunjung
sembuh dalam jangka waktu
lama. Juga bila luka ditekan
dengan jari tidak terasa sakit. Kelompok yang berisiko
tinggi terkena kusta adalah
yang tinggal di daerah
endemik dengan kondisi yang
buruk seperti tempat tidur
yang tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan gizi yang
buruk, dan adanya
penyertaan penyakit lain
seperti HIV yang dapat
menekan sistem imun. Pria
memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi dari
wanita. Kusta tipe Pausi Bacillary atau
disebut juga kusta kering
adalah bilamana ada bercak
keputihan seperti panu dan
mati rasa atau kurang merasa,
permukaan bercak kering dan kasar serta tidak berkeringat,
tidak tumbuh rambut/bulu,
bercak pada kulit antara 1-5
tempat. Ada kerusakan saraf
tepi pada satu tempat, hasil
pemeriksaan bakteriologis negatif (-), Tipe kusta ini tidak
menular. Sedangkan Kusta tipe Multi
Bacillary atau disebut juga
kusta basah adalah bilamana
bercak putih kemerahan yang
tersebar satu-satu atau merata
diseluruh kulit badan, terjadi penebalan dan pembengkakan
pada bercak, bercak pada kulit
lebih dari 5 tempat, kerusakan
banyak saraf tepi dan hasil
pemeriksaan bakteriologi
positif (+). Tipe seperti ini sangat mudah menular.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment